Siapa yang masih mengira jika melakukan investasi hanya untuk orang kaya saja? Investasi Indonesia saat ini tak terbatas hanya untuk pengusaha atau orang yang punya banyak modal saja. Dengan demikian, siapa pun kini bisa ikut melakukannya. Salah satu alasannya karena selain kemajuan teknologi, kamu tak perlu modal besar untuk berinvestasi.
Lantas, apa saja ya macam-macam investasi yang bisa dipilih? Sebelum mengetahui apa saja macamnya, ketahui dulu bahwa investasi itu terbagi dalam dua kategori jangka waktunya, yakni investasi jangka pendek dan jangka panjang. Untuk tahu lebih lanjut, simak informasinya berikut ini!
Investasi Jangka Pendek
Jenis investasi jangka pendek ditandai dengan keuntungan yang bisa dilihat setelah melampaui 3 hingga 12 bulan dan instrumen investasinya mudah dijual kembali. Namun kekurangannya, keuntungan yang akan diperoleh lebih rendah. Beberapa jenis jenis investasi jangka pendek, yakni:
1. Deposito dari Bank
Bagi yang ingin mencoba berinvestasi pertama kali, deposito bisa jadi pilihan yang tepat. Salah satu alasannya karena risikonya yang rendah, mudah sekali dilakukan karena kamu perlu ke bank dan akan ada uang masuk dari bunga deposito setiap bulannya ke dalam rekening kamu, dan suku bunga yang tinggi yakni berkisar 5-8% per tahunnya.
Namun jika memilih deposito, kamu hanya bisa mengambil uang setelah melewati masa jatuh tempo. Nah, bila kamu terpaksa mengambil uang reksasebelum masa jatuh tempo yang sudah disepakati, biasanya akan ada pinalti atau denda yang harus dibayarkan. Jangka waktu tenor yang biasanya berlaku adalah 3-12 bulan.
2. Reksadana
Reksadana merupakan sebuah instrumen investasi di mana terdapat dana yang terkumpul dari beberapa investor dan kemudian dikembangkan ke dalam instrumen-instrumen investasi yang terdapat dalam pasar modal. Macam-macam investasi reksadana yang biasa dipilih ada lima, yakni reksadana pendapatan tetap, reksadana pasar uang, reksadana saham, reksadana index, dan reksadana campuran.
Masing-masing reksadana tersebut memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Hal yang perlu diperhatikan saat ingin memilih reksadana adalah dengan mempelajari profil risiko kamu sebelum membelinya, pelajari produk reksadana terbaik yang ingin dipilih, dan pelajari track record selama ini.
Investasi Jangka Panjang
Sesuai namanya, orang yang berinvestasi jangka panjang baru bisa memeroleh keuntungan bertahun-tahun. Namun, investasi jangka panjang biasanya lebih bisa menghasilkan keuntungan yang lebih besar dan risiko yang lebih tinggi. Adapun contoh dari investasi jangka panjang, yakni antara lain:
1. Peer to Peer Lending
Salah satu macam-macam investasi yang sedang booming adalah investasi peer to peer lending dengan jumlah peminat yang cukup banyak. Ditambah lagi dengan adanya kemudahan yang ditawarkan oleh berbagai platform peer to peer lending. Cara kerjanya adalah kamu meminjamkan sejumlah uang pada pihak yang memerlukan modal, bisa per orang atau UMKM. Keuntungan dari jenis investasi ini diambil dari bunga pinjaman yang sudah disepakati bersama.
2. Properti
Salah satu jenis investasi yang memerlukan modal besar tapi keuntungan juga tak kalah besar adalah properti. Nilainya juga bisa terus naik. Hal ini dikarenakan kebutuhan akan hunian tidak pernah sepi peminat. Namun, ingatlah jika kamu juga harus mengeluarkan modal besar untuk melakukan investasi properti.
Beberapa cara investasi properti yang bisa dilakukan oleh pemula antara lain opsi pertama dengan menyewakan properti, sehingga kamu bisa memeroleh pendapatan tiap bulan atau tiap tahun. Bisa juga dengan membeli tanah dan kemudian membangunnya serta menjualnya bila sudah jadi. Harga jualnya pun bisa jauh lebih tinggi dari modal yang dikeluarkan. Untuk menjaga agar harga jualnya tetap tinggi kamu perlu tetap melakukan perawatan sebab bagaimana pun rumah atau hunian bisa saja rusak seiring berjalannya waktu.
0 Komentar